Laman

Rabu, 22 September 2010

MARANTACEAE

Marantaceae
Famili Marantaceae adalah Famili dari tanaman berbunga dikenal dengan tepung rimpang yang besar. Kadang-kadang disebut keluarga tanaman berdo’a. Gabungan analisis filogenetik morfologi dan DNA menunjukkan Famili Marantaceae berasal di Afrika, meskipun hal ini bukanlah pusat keanekaragaman wujud nya.

a. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Marantaceae
Sistem APG II ini, tahun 2003 (tidak berubah dari sistem APG, 1998), memasukan Famili Marantaceae kedalam Ordo Zingiberales (didalam monokotil.dalam commelinids clade di monokotil. Famili Marantaceae dianggap sebagai famili yang paling berkembang dalam Ordo ini karena penurunan yang ekstrim di kedua benang sari dan karpel.

b. Penyebaran
Marantaceae ditemukan di daerah tropis di dunia kecuali di Australia. Konsentrasi terbesar terdapat di America dani Afrika, dan beberapa di Asia. Famili ini sering disebut tanaman berdo’a karena pada malam hari daunya melipat, dan terlihat seperti sedang berdo’a.
Famili Marantaceae terdiri dari 30 genus dengan sekitar 350 spesies berdasarkan Tanaman berbunga Dunia, berikut contoh-contoh spesies dari Famili Marantaceae:

maranta leuconeura

c. Ciri-ciri
Terna parenial, dalam tanah membentuk rimpang yang merayap, di atas tanah terdapat batang yang nyata atau tidak. Daun dalam dua baris, terdiri atas tiga bagian yang tampak yang jelas berupa helaian (lamina), tangkai (petiolus) dan upih yang terbuka (vagina), biasanya tampak seperti roset akar. Helaian bulat telur-memanjang atau jorong, betulang daun menyirip (pinatus) sering kali dengan sisi lurus dan sisi lain melengkung (brachidoromous). Tangkai bangun silinder, menebal pada batas dengan helaian, seringkali bersayap. Bunga banci, asimetrik, tersusun dalam bulir atau malai yang mempunyai daun pelindung dan terdapat pada ujung batang, ada kalanyabunga muncul dari rimpang. Hiasan bunga biasanya dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota, masing-masing terdiri atas 3 daun kelopak yang bebas dan 3 daun mahkota yang tidak sama besar dan berlekatan, membentuk suatu buluh pada bagian bawahnya. Benang sari 45, hanya 1 yang fertile, lainya mandul (steril) dan bersifat petaloid (seperti daun mahkota), dengan satu diantaranya berbentuk topi. Bakal buah tenggelam, beruang 13, sering 2 dari ke-3 ruangnya berisi bakal biji. Bakal biji tegak pada dasar ruang. Tangkai putik bengkok, sering melebar pada ujungnya. Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah ruang atau buah yang berdaging. Biji dengan banyak endosperm, sering bersalut pada bagian pangkal, lembaga bengkok atau terlipat.

d. Manfaat
Salah satu Spesies dari Marantaceae yaitu garut (Maranta arundinacea ) dengan taksonomi sebagai berikut
Maranta arundinacea Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Marantaceae
Genus : Maranta
Spesies : Maranta arundinacea
Garut, ararut atau irut (Maranta arundinacea) adalah sejenis tumbuhan berbentuk terna yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan. Garut tidak pernah menjadi sumber pangan pokok namun ia kerap ditanam di pekarangan di pedesaan sebagai cadangan pangan dalam musim paceklik. Nama-nama daerahnya di antaranya: sagu (Plg.); sagu bamban (Bat.); sagu belanda, sagu betawi, ubi sagu (Mly.); sagu rarut (Mink.). Juga, patat sagu, larut (Sd.); angkrik, garut, gaerut, irut, larut, rarut, jlarut, klarut, waerut (Jw.); arut, larut, laru, salarut (Md.); krarus, marus (Bal.); arerut towang, tawang, labia walanta, pi walanda (bahasa-bahasa di Sulut); péda-péda, péda sula, huda sula, hula moa (bahasa-bahasa di Malut).
Garut terutama ditanam untuk umbinya, yang menghasilkan pati yang berkualitas tinggi, berukuran halus dan berharga mahal. Rimpang garut juga dapat dijadikan sumber karbohidrat alternatif untuk menggantikan tepung terigu. Rimpang segar mengandung air 69–72%, protein 1,0–2,2%, lemak 0,1%, pati 19,4–21,7%, serat 0,6–1,3% dan abu 1,3–1,4%. Tepung garut baik untuk dikonsumsi oleh orang yang lemah atau yang baru sembuh dari sakit, karena mudah dicerna oleh penderita masalah perut atau masalah usus. Tepung ini juga digunakan sebagai pengenyal berbagai macam makanan, bumbu, sup, gula-gula, masakan dan makanan pencuci mulut seperti puding dan es krim. Bubur dari rimpang yang masih segar digunakan sebagai obat oles luka dan luka bernanah; patinya dicampur dengan air atau susu digunakan untuk mengobati masalah-masalah perut (misalnya mengobati keracunan) dan diare. Seluruh bagian rimpang yang belum berserat dapat dimakan dengan cara dikukus atau dipanggang lebih dulu. Bubur yang dihasilkan dari rimpang dipakai dalam pabrik kertas, karton, bantal dan papan tembok, dan patinya sebagai bahan dasar bedak, lem dan sabun. Ampas sisa pembuatan tepung dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk. Daunnya digunakan sebagai pembungkus. Sementara itu, beberapa kultivar garut dengan daun yang berwarna menarik digemari pula sebagai tanaman hias.


e. Sumber-sumber
http://delta-intkey.com/angio/www/marantac.htm
http://bodd.cf.ac.uk/BotDermFolder/MARA.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Marantaceae
http://www.meemelink.com/prints%20pages/prints.Marantaceae.htm
http://zipcodezoo.com/Key/Plantae/Marantaceae_Family.asp
Tjitrosoepomo, Genbong,. (1993). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), Yogyakarta, Gadjah Mada University press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar