Laman

Rabu, 16 Maret 2011

Classis Condrichtyes

Classis Condrichtyes
Classis Condrichtyes (hiu dan kerabatnya) disebut ikan bertulang rawan karena memiliki endoskeleton yang relative lentur dan tebuat dari tulang rawan dan bukan tulang keras. Kerangka bertulang rawan ini adalah karakteristik primitive; dengan kata lain leluhur Condrichtyes memiliki kerangka bertulang keras, dan kerangka bertulang rawan merupakan karakteristik yang berkembang setelahnya. Dan sebagia vertebrata, mula-mula kerengkanya tersusun atas tulang rawan. Kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan digantinya matriks tulang rawan yang lunak dengan matriks kalsium fosfat yang keras. Ternyata, beberapa modifikasi dalam proses perkembangan ikan bertulang rawan mencegah pergantian tersebut. (Campbell, et al).

Morfologi
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik placoid, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Cirikhas dari Condrichtes adalah celah insangnya terpisah pada posisi pharynx dan tanpa operculum (tutup insang) berupa tulang dermal.

Anatomi
Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama sebelum mereka lemas.Karena tidak memiliki sumsum tulang, sel darah merah diproduksi di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ yang disebut Organ Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski beberapa tidak memilikinya. Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan dalam sistem kekebalan. Subclassis Holocephali, kelompok yang sangat terspesialisasi, tidak mempunyai kedua organ ini.

Klasifikasi






Classis Condrichtyes pada Subclassis Elasmobranchii memiliki dua ordo yang dilihat dari letak celah insangnya, yakni:
1.Pleutremata / Lamniformes.
Pleura artinya di samping atau lateral. Ini berarti cirikhas dari ordo ini adalah memiliki celah insang yang terletak di lateral atau samping berikut ciri umum dari ordo ini:
a) Tubuh bersatu dan sub silindris
b) Insang di bagian lateral
c) Spirakel : kadang ada atau tidak ada sirip pectoral tidak meluas
d) Ekor heteroserkal
e) Umumnya hidup di laut,perenang kuat,predator,meski ada yang makanannya plankton dan invetebrata. Ada 280 species,dan 80 genus. Contoh : Mustellus sp.
Berikut beberapa familia yang terdapat pada ordo ini
a).Galeorchinidae. Contoh species dari familia ini adalah: Galeocerda cuvieri (hiu tenggiri).
b)Scyliorchinidae. Familia ini memiliki sekitar 150 sepecies. Hiu ini biasanya terdapat di laut yang beriklim sedang. Tubuhnya tidak terlalu besar yakni sekitar 80-160 cm. contoh species dari familia ini adalah: Scylius marmoratum (hiu tokek).
c).Orectolobidae. Familia ini sering menghabiskan sebagian besar waktunya di dasar laut. Hiu pada familia ini rata-rata memiliki panjang sekitar 1,25-3,2 meter. Kemudian hiu ini dapat berkamuflase dengan dasar laut karena meiliki warna kulit yang mirip dengan habitatnya. Contoh species dari familia ini adalah: Chyliscylium indicum (hiu harimau).
d).Sphirnidae. Sembilan spesies hiu martil yang sudah diketahui memiliki panjang antara 2 hingga 6 meter (6,5 hingga 20 kaki), dan semua spesies memiliki proyeksi kepala menyerupai martil gepeng bila dilihat dari salah satu sisi. Bentuk palu kepala diperkirakan untuk membantu hiu mencari makanan, membantu dalam jarak dekat dan memungkinkan hiu manuver untuk mengubah tajam tanpa kehilangan stabilitas. Mata dan lubang hidup ada di ujung kepala. species dari familia ini adalah: Sphyrna bolchi (hiu martil).

2.Hypotremata / Rajiformes.
Hypo artunya di bawah. Ini berarti cirikhas dari ordo ini adalah memiliki celah insang yang terletak di bawah. Berikut cirri umu dari ordo ini;
a).Tubuh pipih dorso ventral
b).Insang dibagian ventral
c).Spirakel :dibagian dorsalsirip pectoral melebar bersatu dengan bagian kepaladan sepanjang tubuh sehinggabentuk ikan ini seperti cakram atau layang-layang .Ekor heteroserkal yang bermodifikasi seperti cambuk makanan : crustacean. Contoh : Dasyatis manta.

Berikut beberapa familia yang terdapat pada ordo ini
a).Mobulidae. Discus lebar, terdapat tonjolan tebal seperti tanduk di sisi moncong. Contoh secies : Mobula diabolus (pari kelelawar).
b).Dasyatidae. Kepala tidak jelas menonjol dari sirip pectoral, discus lebar. Contoh species : Dasyatis manta.
c).Aetobatidae. Kepala jelas menonjol dari sirip pectoral, discus lebar. Contoh species : Aetobatis narinari (pari burung).
d).Pristidae. Moncong menjorok seperti gergaji, discus sempit dan memanjang. Contoh species : Pritis cuspidatus (pari parang).
e).Rhinobatidae : moncong normal, discus sempit dan memanjang. Contoh species : Rhinocobatis jedensis.

Pada Subclassis Bardyodonti hanya terdapat satu ordo yakni ordo Bradyodonti, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a) Memounyai 4 insang fungsional di bagian sisi tubuh.
b) Insang ditutupi oleh lipatan kulit (Operculum).
c) Spirakel tidak ada.
d) Tubuh tak bersisik.
e) Ikan jantan mempunyai tonjolan klasperdi dibagian kepala.
f) Makanan : ikan invertebrata,rumput laut. Contoh :Chimaera.

Daftar Pustaka
Anonim, 2009. Condrichtyes [ Online ] Tersedia . http://id.wikipedia.org. 8 Maret 2011.

Api. Mukhtar, 2011. Anatomi dan biologi ikan [ Online ] Tersedia . http://mukhtar-api.blogspot.com. 8 Maret 2011.

Sudargo. Fransisca dan Susilawaty. Asiah. Soesy, 2011, Zoologi Vertebrata Perkuliahan Berbasis Praktikum Superkelas Pisces.

campbel jilid 2

Jumat, 04 Maret 2011

Batang Tumbuhan

BATANG
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta kedudukan batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang memiliki ciri:
a.Umumnya berbentuk panjang bulat berbentuk silinder atau dapat mempunyai bentuk lain
b.Berdiri atas ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku
c.Tumbuhnya ke atas (menuju cahaya matahari)
d.Mengadakan percabangan

Sedangakan batang bertugas untuk:
a.Menyokong bagaian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah
b.Dengan cabang memperluas bagian asimilasi
c.Jalan pengangkutan zat-zat makanan
d.Sebagai tempat cadangan makanan

Jika kita membandingkan tumbuhan adayng jelas berbatang dana ada yang tidak oleh karena itu tumbuhan dibedakan

a.Tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis). Sesungguhnya tumbuhan tidaka ada yang tidak berbatang, hanya saja tampak seperti tidak berbatang yng disebabkan batangnya sangat pendek seakan-akan semua dauny keluar dari atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain seeperti lobak (Raphatus sativus ), sawi (Basica juncea)

b.Tumbuhan yang berbatang jelas batang tumbuhan dapat dibedakan sebagai berikut
1.Batang basah (herbaceus) batang yang lubak dan beair co/ bayam (Amarantus spinosus)
2.Batang berakyau (lignosus) batang yang kuat dank eras karena sebagian besar batang terdiri dari kayu biasanya terdapat pada pohon (tinggi besar, percabangan jauh dari tanah contoh mangga Mangifera indica) dan semak (percabangan dekat dengan tanah) contoh sidaguri Sida rhombifolia
3.Batang rumput (calmus) batang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan berongga contoh padi (Oryza sativa)
4.Batang mending (calamus) seperti batang rumput, tetapi ruas-ruasnya lebih panjang seperti wlingi (scirpus grossus

A.Bentuk Batang
Jika kita membicarakan bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya dan dari sudut ini kita dapat membedakan macam-macam bentuk batang diantaranya:
1.Bulat (teres) misalnya bamboo (bambusa sp.) dan kelapa (Cocos nicifera)

2.Bersegi
Segi tiga (triangularis) contoh batang teki (Cyperus rondutus)
Segi empat (quadrangularis) misalnya batang markisa (Passiflora quadrangularis)

3.Pipih dan biasanya melebar seperti daun dan mengambil alih fungi daun pula, batang tersebut dinamakan:
-Filoklandia (phyllocladium) bila sangat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas seperti jakang (Muehlenbeckia platycada)
-Kladodia (cladodium) jika tumbuh terus dan mengadakan percabangan misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris)

Bila dilihat dari permukaannya, batang memiliki sifat- yang berbeda. Dan di bedakan menjadi batang yang:
1.Licin (leaves) misalanya batang jagung (Zea mays)
2.Berusuk (costatus) pada permukan terdapat rigi-rigi yang membujur iler (coleus scutellarioides)
3.Bersayap (alatus) biasanya pada batang bersegi, tetapi pada sdut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis misalanya pada ubi (Dioscorea alata)
4.Berambut
5.Berduri
6.Memeperlihatkan bekas-bekas daun
7.Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu

B.Arah Tumbuh Batang
Batang pada umumnya tumbuh mendekati cahaya dan menjauhi air dan tanah, tetapi mengnai arahnya memilikik beberapa variasi dan dengan itu batang tumbuhnya ada yang:
1.Tegak lurus
2.Menggantung
3.Berbaring
4.Menjalar atau merayap
5.Serong ke atas atau condong
6.Mengangguk
7.Membelit
8.Memanjat

C.Percabangan Pada batang
Cara percabangan umumnhya dibedakan menjadi tigamacam percabangan, yaitu:
1.Monopodial
2.Simpodial
3.Dikotom atau menggarpu

Contoh Prinsip di Biologi

PRINSIP PERTUMBUHAN BAKTERI
Filed under: Mikrobiologi
Laju Pertumbuhan Bakteri
Istilah pertumbuhan bakteri lebih mengacu kepada pertambahan jumlah sel bukan mengacu kepada perkembangan individu organisme sel. Bakteri memiliki kemampuan untuk menggandakan diri secara eksponensial dikarenakan sistem reproduksinya adalah pembelahan biner melintang, dimana tidap sel membelah diri menjadi dua sel. Selang waktiu yang dibutuhkan sel untuk membelah diri disebut dengan waktu generasi.
Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda-beda, seperti Escherichia coli, bakteri umum yang dijumpai di saluran pencernaan dan di tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit. Hal ini artinya bakteri E. coli dalam waktu 15-20 menit mampu menggandakan selnya menjadi dua kali lipat. Misalnya pada suatu tempat terdapat satu sel bakteri E. coli, maka ilustrasinya dapat berlangsung sebagai berikut
Tabel 2 : Contoh Pembelahan biner Bakteri tiap 15 menit


Hal ini menunjukkan hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik eksponensial dengan rumus 2n.
Jadi, bakteri E. coli dalam waktu 10 jam berkembang dari satu sel menjadi 1,09×1012 sel atau lebih dari 1 triliun sel. Sekarang bagaimana apabila jumlah sel awal lebih dari 1 sel???

Kurva Pertumbuhan Bakteri
Apabila satu bakteri tunggal (seperti E. coli di atas) diinokulasikan pada suatu medium dan memperbanyak diri dengan laju yang konstan/tetap, maka pada suatu waktu pertumbuhannya akan berhenti dikarenakan sokongan nutrisi pada lingkungan sudah tidak memadai lagi, sehingga akhirnya terjadi kemerosotan jumlah sel akibat banyak sel yang sudah tidak mendapatkan nutrisi lagi. Hingga akhirnya pada titik ekstrim menyebabkan terjadinya kematian total bakteri. Kejadian di atas apabila digambarkan dalam bentuk kurva adalah sebagaimana di bawah.


Gambar 4 : Kurva Pertumbuhan Bakteri

Kurva di atas disebut sebagai kurva pertumbuhan bakteri. Ada empat fase pada pertumbuhan bakteri sebagaimana tampak pada kurva, yaitu :

Tabel 3 : Ciri dan Fase pada Kurva Pertumbuhan

Pengetahuan akan kurva pertumbuhan bakteri sangat penting untuk menggambarkan karakteristik pertumbuhan bakteri, sehingga akan mempermudah di dalam kultivasi (menumbuhkan) bakteri ke dalam suatu media, penyimpanan kultivasi dan penggantian media.

Kamis, 03 Maret 2011

Kayu Putih (Malaleuca leucadendra)



Melaleuca leucadendra


Deskripsi
Kayu Putih (Malaleuca leucadendra L.) Famili Myrtaceae Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali meskipun setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpl, dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering atau basah.
Ciri-ciri pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra) mempunyai tinggi berkisar antara 10-20 m, kulit batangnya mengeluoas, berwarna putih keabu-abuan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan simpodial. Daunnya tunggal,dan sekulen, bertangkai pendek, letak tersebar (spiral).
Helaian daun berbentuk lanset, dengan panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata dan tulang daun hampir sejajar. Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih.
Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua.Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar.
Cirikhas dari Malaleuca leucadendra ini adalah kulit batang mengelupas, aromatik, dan corolla mudah luruh

Manfaat
Tanaman ini biasa digunakan untuk bahan pembuatan minyak kayu putih, karena mengandung minyak atsiri. Disebagian daerah, buah dari tanaman ini sering dijadikan obat.

Daftar pustaka
Anonim, 2008. Whats Cajuput Oil Actually. Tersedia [Online] : http://mestinyanoris.wordpress.com [27 Desember 2010]

Anonim, 2009. Kayu Putih di Papua Menyimpan Potensi yang Besar. Tersedia [Online] : http://bisnisukm.com/.html [27 Desember 2010]

Media Pembelajaran

1.1 Pengertian
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Meskipun madia adalah bentuk jamak, tetapi pada praktiknya digunakan jugapada bentuk tunggal.
Secara umum media di atikan sebagai berikut:

a.Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).

b.Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977).

c.Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6).

Dari kedua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa media secara umum di artikan sebagai alat atau saran yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan atau suatu informasi.
Sedangkan dalam dunia pendidikan media biasa di sebut media pembelajaran. Berikut pengertian media dalam dunia pendidikan menurut beberapa ahlui:

a.Media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6).

b.media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi, menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6)

c.Media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna, menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 8)

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

1.2 Pemilihan Media Pembelajaran
Ada beberapa pertimbangan dalam menggunakan atau memilih media dalam pebmbekajaran, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Ketersediaan, yaitu ada tidaknya media tersebut di sekolah, bila tidak ada apakah mungkin dibuat sendiri.
2.Biaya, apakah biaya yang ada dapat mencukupi.
3.Kemudahan, apakah mudah dan kita mampu membuatnya.
4.Kalau tersedia, apakah mudah dibawa ke kelas.
5.Kesesuaian denga fasilitas yang ada di kelas, misalnya penggunaan OHP, apakah listriknya memadai.
6.Keamanan dalam penggunaanya. Misalnya menggunakan hewan berbisa, galak, atau menggunakan bahan kimia yang berbahaya dan beracun.


1.3 Landasan Penggunaan Media
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
Landasan filosofis. Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Benarkah pendapat tersebut? Bukankah dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya? Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.

Landasan psikologis. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinuum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak. Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbul.
Landasan teknologis. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
Landasan empiris. Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.


1.4 Manfaat Media
Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar proses interaksi antara pendidik dan peserta didik atau antara dosen dan mahasiswa atau guru dan murid dan hal ini pada gilirannya akan membantu mahasiswa atau peserta didik
untuk belajar secara optimal.
Kemp dan Dayton menjelaskan manfaat khusus bagi media
instruksional sebagaimana yang telah diidentifikasinya yaitu :

1.Penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.

2.Proses instruksional menjadi lebih menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3.Proses belajar mahasiswa/siswa menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

4.Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.

5.Kualitas belajar siswa/mahasiswa dapat ditingkatkan
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.

6.Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7.Sikap positif siswa/mahasiswa terhadap bahan belajar maupun terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8.Peran pendidik/dosen dapat diarahkan kepada cara yang lebih produktif dan aktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

1.5 Klasifikasi media
Ada beberapa cara yntuk mengklasifikasikan media, baik pengertian media secara umum maupun untuk mdia pembelajaran.
a.Media dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
1. Media auditif: radio, telefon, piringan audio, dsb.
2. Media visual : flm suara (gambar hidup), telvisi, video, dsb.

b.Dilihat dari daya liputnya, media dibagi atas:
1. Media yang mempunyai daya liput yang luas dan serentak, serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama, misalnya radio dan televise.
2. Media yang memeliki daya liput yang terbatas oleh ruangan dan tempat, seperti flm, , flm strip.

c. Dilihat dari bentuknya, media dibagi atas:
1. Media dua dimensi : poster, bagan ,grafik, peta datar, dsb.
2. Media tiga dimensi: peta timbul, globe, model boneka.

d.Dilihat dari bahan pembuatnya, media dibagi menjadi:
1. Media yang sederhana, yaitu media yang bahannya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatan dan penggunaanya tidak terlalu sulit.
2. Media yang kompleks, yaitu media yang bahan dan alat pembuatanya sulit diperoleh serta mahal biayanya dan sulit dalam pembuatanya.


1.6 Jenis dan Karakteristik Media
Media pendidikan bermakna lebih luas dari media pengajaran. Media pendidikan dapat digunakan berbagai bentuk komunikasi seperti pada berbagai kegiatan penerangan, penyuluhan termasuk pengajaran. Media penajaran dipakai secara terbatas pada situasi belajar mengajar kendatipun penggunaannya dapat diperluas pada berbagai komunikasi lainnya (Davies:1981,125). \
Berdasarkan jenisnya media dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) bentuk yaitu:

a. Media auditif.
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Karakteristik media ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan ndituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik verbal (yaitu kata-kata dalam bahasa lisan) maupun nonverbal.Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam dalam media audio antara lain, radio, alat perekam (recorder), tape recorder, laboratorium bahasa. Media ini juga harus dilihat sasarannya artinya media ini tidak bisa digunakan untuk orang tuli atau orang yang mempunyai kelainan pada pendengaran (Knirk:1986,24).

b. Media visual.
Karakteristik dari media ini sangat mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strips atau film rangkai, slides film
bingkai, gambar atau lukisan, cetakan (Miarso: 1982,33).

c. Media audio visual.
Karakteristik media ini adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34).

Anderson (1994:186) membagi jenis media ke dalam sepuluh kelompok, yaitu:
a. Media audio
Media ini terdiri dari pita audio (kaset), piringan audio dan radio. Karakteristik darimedia ini dapat memberikan rangsang pendengaran. Hubungan media ini dengan tujuaninstruksional adalah:
1. Tujuan kognitif; audio dapat dipergunakan untuk mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan rangsang yang relevan
2. Tujuan afektif: suasana mungkin dapat menciptakan musik latar belakang, efek suara dan lain-lain.
3. Tujuan psikomotor: dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan verbal.
b. Media cetak
Media ini terdiri dari buku teks terprogram, buku pegangan manual, buku tugas. Ciri dari media ini adalah mampu memperagakan simbol-simbol verbal dan representasi gambar diam. Hubungan media ini dengan tujuan instruksional adalah:
1. Tujuan kognitif: menyampaikan informasi bersifat fakta dan pengenalan kembali (rekognisi)
2. Tujuan afrktif : dapat membangkitkan emosi dan menarik dari buku yang ditulis terjadinya perubahan sikap (change attitude).
3. Tujuan psikomotor: tidak ada, karena penggambaran gerak sukar disajikan dengan media ini.
c. Media audio cetak.
Media ini terdiri dari buku latihan yang dilengkapi dengan kaset atau pita audio, pita, gambar, bahan yang dilengkapi dengan pita suara audio. Hubungannya dengan tujuan instruksional sama seperti tujuan media audio dan media cetak.
d. Media benda (objek)
Terdiri media nyata dan model tiruan. Karakteristiknya adalah dapat memberikan rangsang penglihatan, pendengaran dan perabaan. Hubungannya dengan tujuan instruksional :
1. Tujuan kognitif: untuk mengajarkan pengenalan kembali dan pembedaan rangsangan yang relevan.
2. Tujuan afektif: bila menggunakan alat yang sebenarnya kemungkinan sikap yang positif terhadap pekerjaan mereka sejak awal latihan.
3. Tujuan psikomotor : memberkan latihan bagi siswa untuk menguji penampilan dalam menangani materi pekerjaan dan mendemonstrasikan dan mengukur kemampuan peserta didik.
e. Media visual diam
Media ini terdiri dari film bingkai (slide) dan film rangkai (berisi pean verbal). Karakteristiknya adalah gambar diam. Hubungannya dengan tujuan instruksional adalah:
1. Tujuan kognitif : pengenalan benda-benda yang belum dikenal peserta didik dan mampu membedakan objek yang ada di dalam gambar.
2. Tujuan afektif : tidak terpakai
3. Tujuan psikomotor : menunjukkan posisi benda atau orang yang sedang bergerak sebelum pendidik/dosen mendemonstrasikannya atau sebelum peserta didik/mahasiswa dilatih.
f. Media proyeksi dengan suara
Terdiri film bingkai (slide) suara dan film rangkai suara. Karakteristiknya adalah gambar diam. Hubungannya dengan tujuan instruksional :
1. Tujuan kognitif : mengajarkan objek yang belum dikenal
2. Tujuan afektif : tidak dapat digunakan
3. Tujuan psikomotor : gambar ini menunjukkan posisi tertentu yang bergerak.
g. Media visual gerak dan audio
Terdiri dari film gerak tanpa suara dengan penggunaan caption
h. Media visual gerak dan audio
Terdiri dari film suara dan video. Karakteristiknya adalah gambar bergerak tanpa suara. Hubungannya dengan tujuan instruksional adalah:
1. Tujuan kognitif : berhubungan dengan kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan gerak yang serasi.
2. Tujuan afektif : memberikan pengaruh pada sikap dan emosi dan merupakan media yang baik sekali menyampaikan materi dalam kawasan afektif.
3. Tujuan psikomotor: memberikan contoh keterampilan yang menyangkut gerak dan mengajarkan kordinasi antara alat tertentu.
i. Media manusia dan lingkungan
Media manusia dapat digunakan sebagai contoh yang nyata untuk menampilkan contoh-contoh gerak. Sedangkan media lingkungan merupakan media yang berada di
sekitar kita. Media ini sangat besar ruang lingkupnya dan bebas dalam menggunakannya tanpa dikenai biaya apapun.
j. Media komputer (CAI)
Karakteristik media komputer ini digunakan dalam berbagai macam terminal yang berbeda atau menggabungkannya dengan media lain yang bertujuan memberikan pembelajaran yang sifatnya individual. Hubungan media ini dengan tujuan instruksional adalah:
1. Tujuan kognitif : dapat mengajarkan konsep, aturan,prinsip, langkah dalam proses yang kompleks.
2. Tujuan afektif : untuk mengontrol bahan-bahan film dan video
3. Tujuan psikomotor : mengajarkan programming dan kecakapan yang serupa bila mahasiswa/siswa mau bekerja sesuai dengan pekerjaan yang telah ditetapkan.
Penggolongan media ditinjau dari ukuran audiensnya ada tiga yaitu :
1. Media untuk audiens besar yang terdiri dari televisi, radio, video.
2. Media untuk audiens kecil yang terdiri dari film suara, film bisu, video tape, film Strip, suara, slide, radio, audio tape, audio disc, foto, poster, papan tulis.
3. Media individu yang terdiri dari media cetak, telepon, CAI (Wilkinson: 1984,45)
Meskipun banyak macam media instruksional, namun hanya sedikit sekali yang sering dipergunakan dalam ruangan kuliah ataupun di kelas oleh seorang dosen ataupun pendidik. Dari jumlah yang sedikit tersebut diantaranya Overhead Projector (OHP), gambar, model dan tentu saja papan tulis dan buku. Sedangkan media lain seperti video film, kaset audio, film bingkai, auditif jarang digunakan meskipun benda- benda ini tidak asing lagi bagi kebanyakan dosen.
Oleh karena itu ada baiknya kita mengenal macam-macam media ini dengan harapan dapat memacu kita untuk mengadakan dan memiliki kompetensi yang cukup dalam menggunakannya, agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien dalam mengelola waktu dan melaksanakannya di dalam kelas.



PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media adalah Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna. Media terdiri dari berbagai macam dan bentuk akan tetapi pada intinya media pembelajaran mengandung dua unsur : (1) pesan atau bahan pembelajaran, dan (2) alat penunjang agar pesan dapat tersampaikan. Dari yang tradisonal dan murah sampai dengan yang paling modern dan mahal. Dalam penggunaan media harus mempertimbangkan beberapa hal misalnya : ketersediaan, biaya, kemudahan penggunaan, kesesuaian dengan fasilitas yang ada dan keamanan dalam penggunaan.

3.1 Saran
1. Sebagai calon pendidik yang baik sebaiknya kita bisa menjadi media dan dapat mengelola media-media yang ada dengan baik. Agar informasi yang akan di sampaikan pada siswa dalam bentuk materi ajar dapat diserap siswa dengan baik.
2. Sebaiknya kita menggunakan media-media yang menarik bagi siswa agar dapat merangsang siswa untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Agustina. Nora, 2010. Media dan Pembelajaran. [Online] Tersedia : http://blog.unsri.ac.id. 15 februari 2011.

Anonim, 2009. Hakikat Media pembelajaran. [Online] Tersedia http://kurtek.upi.edu. 15 Februari 2011.

Ardiani, 2010. Mengenal Media pembelajaran. [ Online ] Tersedia : http://edu-articles.com. 15 Februari 2011.

Membraku. Esau, 2001. Media Pendidikan. [Online] Tersedia : http://digilib.itb.ac.id. 15 Februari 2011.

Rustaman. Nuryani, 2005, Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : UM Press.

Shopfyan, 2010. Pengertian Media Pembelajaran [Online] Tersedia : http://forum.upi.edu. 15 Februari 2011