PARASITOLOGI A. Parasit
Parasitologi ialah ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup sementara atau tetar pada permukaan atau di dalam jasad hidup lain untuk mengambil makanan dan dan mempelajari hubungan antara jasad-jasad tersebut dengan inangnya.
Definisi tentang parasit sangat bervariasi dan tak ada definisi yang tepat, karna definisi tentang parasit berdasarkan atas fakta-fakta yang ditemukan dan fakta adalah kebenaran . definisi yang paling umum tentang parasit adalah suatu binatang atau tumbuhan yang hidup dari pemberian inangnya. Arti kata parasit itu sendiri adalah dekat makanan , dan kata tersebut tidak menunjukan pada arti penyakit.
Definisi selanjutnya, parasit adalah suatu organism yang tergantung pada inangnya perihal sintesis dari 1 atau lebih zat-zat makanan esensial untuk keperluan metabolism. Sintesis zat-zat makanan itu memerlukan enzim-enzim. Atas dasar ini definisi parasit mencakup makhluk yang hidup bebas, tetapi tidak memiliki satu atau lebih enzim, oleh karena itu parasit tersebut berusaha untuk hidup pada mahkluk hidup lainnya untuk memiliki enzim-enzim tersebut. Dengan kata lain suatu parasit memerlukan beberapa faktor vital, di mana faktor-faktor tersebut hanya dapat diperoleh dari inangnya.
Pendapat lain, parasit adalah makhluk yang mengadakan invasi untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal, perlindungan dan kesempatan berbiak di dalam inangnya.
J.V Van Beneden menyatakan, parasit adalah makhluk hidup yang hidupnya dari pemberian tetangganya dan hanya menggunakan keuntungan yang diambil dari tetangganya tersebut, tetapi parasit tersebut harus berhati-hati atas pengambilan keuntungan tersebut karna bisa membahayakan parasitnya sendiri.
N.H Swellengrebel menggambarkan parasit sebagai makhluk hidup yang non-patogen yang menjaga atau menghindari kerugian bagi inangnya maupun bagi dirinya sendiri.
Harold W. Brown menyatakan bahwa parasit biasanya dipakai untuk jasad yang lebih lemah yang mengambil makanan dan perlindungan dari jasad lain yang memperoleh segala keuntungan dari pada hubungan itu. Dan inangnya bisa menderita kelainan fungsi dan kelain organik.
Secara keseluruhan definisi parasit didasarkan atas beberapa hal sebagai berikut :
a) Tempat dan cara pengambilan makanan dari inangnya
b) Tetap tidaknya parasit itu berada dalam tubuh inang
c) Sifat patogenitasnya
d) Jumlah individu spesies parasit yang mendiami inang
e) Tingkatan parasitnya (parasit yang hidup di dalam tubuh parasit lainnya)
a) Tempat dan cara pengambilan makanan dari inangnya
Jika parasit itu hidup pada permukaan luar dari tubuh inang, maka parasit itu disebut ektoparasit. Contohnya : lintah, kutu anjing, kutu kucing, kutu manusia dan kutu kerbau .
Parasit-parasit tersebut mengambil makanan dipermukaan luar tubuh inang atau mereka hidup pada kulit inang sekaligus mengambil makanan dari permukaan luar tubuh inang mereka.
Jika parasit-parasit itu hidup di dalam tubuh inang, maka parasit itu disebut endoparasit. Tempat-tempat yang didiami juga pada berbagai alat-alat dan jaringan tubuh. Contonya :
· Parasit yang hidup didalam saluran pencernaan, antara lain: Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Taenia solanum dan sebagainya.
· Parasit yang hidupnya di otot-otot, antara lain: Trichinella spiralis membuat cyste dan hidupnya di dalam oto babi, tikus, kucing, anjing, beruang hitam dan juga di dalam otot manusia.
· Parasit yang hidup di dalam jaringan darah, antara lain: cacing Filaria Wuchereria bancrofrti. Yang bahkan hidup di dalam sel-sel darah seperti Plasmodium (parasit malaria).
b) Tetap tidaknya parasit itu berada dalam tubuh inang
Ada beberapa pembagian mengenai tempat parasit berada dalam inangnya, antara lain:
· Parasit Fakultatif Jika parasit itu dapat hidup bebas dan dapat juga hidup sebagai parasit.
· Parasit Obligat Jika parasit itu berdiam secara permanen di dalam tubuh inang dan kehidupannya seluluhnya tergantung pada inangnya.
· Parasit Insidentil Jika parasit itu secara kebetulan bersarang di dalam tubuh suatu inang yang biasanya tidak dihinggapinya.
· Parasit Temporer jika parasit itu sebagian dari masa hidupnya hidup bebas, dan sewktu-waktu mencari inang untuk mendapatkan makanan.
· Parasit Permanen Jika parasit itu tinggal pada permukaan atau di dalam tubuh inang sejak permulaan sampai dewasa.
c) Sifat patogenitasnya
· Parasit Patogen Jika parasit itu menyebabkan kerusakan pada inang karena pengaruh mekanik, tranmekanik atau toksik.
· Parasit Semu atau Koprozoik jika suatu spesies asing melewati alat pencernaan (tractus digestivus) tanpa menyebabkan infeksi pada manusia.
d) Jumlah individu spesies parasit yang mendiami inang
· Multyparasitisme adalah hidup antara banyak individu dari 2 spesies atau lebih dengan satu inangnya. Contohnya : Lalat Angitia dan larva Tawon Apauteles yang hidupnya parasit pada larva Plutella.
· Superparasitisme adalah hidup bersama antara banyak parasit dari satu spesies dan satu inangnya. Contohnya : pada penyakit malaria, spesies Plasmodium vivax, dalam jumlah yang sangat banyak menginfeksi darah manusia.
e) Tingkatan parasitnya (parasit yang hidup di dalam tubuh parasit lainnya)
Tingkatan disini maksudnya maksudnya, bahwa ada parasit hidup pada parasit lain sampai 1-3 tingkatan atau lebih. Yang mana parasit pertama diinfeksi parasit kedua, parasit kedua diinfeksi parasit ketiga dan demikian seterusnya. Parasit itu disebut Hyperparasitisme. Jadi pengertian Hyperparasitisme adalah hidup bersama di mana makhlukmakhluk parasit hidup dalam parasit lainnya.
Contohnya :
· Banyak burung diinfeksi parasit serangga tertentu, lalu serangga ini diinfeksi bakteri dan selanjutnya bakteri ini diinfeksi virus(4 tingkatan)
· Kutu-kutu besar mempunyai parasit kutu-kutu kecil dan kutu-kutu kecil ini mempunyai kutu-kutu yang lebih kecil.
B. Parasitisme
Parasitisme mencakup setiap hubungan timbal balik antara suatu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya. Hubungan ini dapat berlangsung sementara atau permanen. Menurut Clark P. Read (1977) dalam bukunya Animal Parasitime tentang parasitisme yang mengkaitkannya dengan penyakit yang berdasarkan pada fakta, dan penekanan utama pada penyakit-penyakit sebagai manifestasi dari parasitisme yang mencakup manusia dan binatang peliharaannya.
Meskipun penyakit sering dinyatakan sebagai manifestasi dari parasitisme, kita harus hati-hati dan definisi parasitisme harus ditekankan pada batasan-batasan ekologi. Jadi parasitisme adalah suatu cara kehidupan suatu makhluk hidup lain dari spesies yang berbeda sebagai inang baik sebagai habitatnya maupun sumber makanannya. Dalam kategori ekologi secara luas dikenal sebagai simbiosis.
Parasitisme sebagai sutu kategori simbiosis memperlihatkan cirri utama yaitu parasit itu tumbuh dan berbiak di dalam tubuh atas pemberian inangnya. Dalam piramida biomass kedudukan parasit berada pada puncak piramida
GAMBAR 1. Kedudukan parasit dalam piramida biomassa
Istilah parasitisme mencakup baik inangnya maupun makhluk hidup parasit tersebut. Inang sebagai habitat parasit itu bersifat responsif tidak hanya terhadap lingkungan eksternal tetapi juga terhadap perubahan-perubahan lingkungan internal yang dihasilkan parasit-parasit tersebut.
Pengertian yang lebih dalam mengenai parasitisme memerlukan pengertian yang khusus tentang fisiologi inangnya dan fisiologi parasit tersebut karena penyesuaian fisiologis dari parasit itu terhadao inangnya, sehingga terjadi hubungan yang obligat. Seperti pada Cacing pita, Taenia solium mengadakan penyesuaian fisiologis kepada manusia sebagai berikut :
1. Memiliki kutikula yang berfungsi untuk melindungi terhadap pencernaan enzim usus manusia yang bersifat alkalis.
2. Tekanan asmotik internalnya lebih rendah daripada cairan usus inangnya (manusia)
3. Cacing pita ini mempunyai toleransi pH yag tinggi (pH4 -11).
4. Jaringan cacing pita ini kadar glikogennya tinggi (60% dari berat kering) dan banyak lipid, tetapi sedikit protein.
5. Dapat bernafas tanpa 02 (anaerobic respiration).