A.
Kromosom
Dalam sel yang sedang membelah, kromosom biasanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari
strukturnya yang halus harus digunakan mikroskop elekton. Salah satu bagian
dari kromosom dinamakan sentromer, yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi
dua lengan. Pada makhluk tingkat tinggi, sel somatis (sel tubuh, kecuali sel
kelamin) mengandung satu set kromosom yang diterimanya dari induk.
Kromosom-kromosom yang berasal dari induk betina bentuknya serupa dengan yang
berasal dari induk jantan. Maka kromosom itu disebut dengan kromosom homolog.
Karena itu jumlah kromosom dalam sel tubuh dinamakan diploid (2n). Sel kelamin
(gamet) hanya mengandung separuh dari jumlah kromosom yang terdapat di dalam
sel somatis, karena itu jumlah kromosom dalam gamet dinamakan haploid (n). Satu
set kromosom haploid suatu spesies dinamakan genom (Suryo,2008).
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi
DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari
kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri
atas dua bagian, yaitu sentromer atau kinetokor yang merupakan pusat kromosom
berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema dengan gen
berjumlah dua buah (sepasang). Kromosom merupakan alat transportasi materi
genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel
(Sastrosumarjo, 2006).
2.2
B. Pembelahan
Mitosis
Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan
dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya
(Satrosumarjo, 2006). Kromosom pada metafase mitotik mengalami kondensasi dan
penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat diamati
dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah panjang total dan
letak sentromernya diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan analisis kariotipe.
Satrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa mitosis
merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik,
dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase,
metakinesis, metafase, anafase, dan telofase.
Tahapan-tahapan mitosis diantaranya dapat diuraikan
sebagai berikut (Satrosumarjo, 2006):
1.
Interfase
Interfase
atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama
karena pada tahap ini berlangsung fungsi metabolisme serta pembentukan dan
sintesis DNA. Maka sebenarnya kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase
merupakan fase istirahat, karena sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan
sangat berat. Interfase dibedakan lagi menjadi tiga fase, yaitu fase G1, S, dan
G2.
2.
Profase
Pada
fase profase, terjadi pemadatan (kondensasi) dan penebalan kromosom. Kromosom
menjadi memendek dan menjadi tebal, bentuknya memanjang dan letaknya secara
random di tengah-tengah sel, terlihat menjadi dua untai kromatid yang letaknya
sangat berdekatan dan dihubungkan oleh sebuah sentromer. Mendekati akhir
profase, nukleolus dan membran nukleus menghilang dan terbentuk benang-benang
spindel.
3.
Metafase
Pada
fase ini, setiap individu kromosom yang telah menjadi dua kromatid bergerak
menuju bidang equator. Benang-benang gelendong melekat pada sentromer setiap
kromosom. Terjadi kondensasi dan penebalan yang maksimal pada fase ini.
Sehingga kromosom terlihat lebih pendek dan tebal dibandingkan pada fase
lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat sejajar di tengah-tengah equator.
Sehingga sangat baik dilakukan analisis kariotipe pada fase ini. Analisis
kariotipe dapat dimanfaatkan untuk : 1) analisis taksonomi yang berhubungan
dengan klasifikasi mahluk hidup. 2) analisis galur substitusi dari monosomik
atau polisomik, dan 3) untuk studi reorganisasi kromosomal.
4.
Anafase
Fase
ini dimulai ketika setiap pasang kromatid dari tiap-tiap pasang kromosom
berpisah, masing-masing kromatid bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
Pemisahan ini dimulai dari membelahnya sentromer. Sentromer yang telah membelah
kemudian ditarik oleh benang gelendong ke kutub yang berlawanan bersama dengan
kromatidnya. Pergerakan kromosom ke kutub diikuti pula oleh bergeraknya
organel-organel dan bahan sel lainnya. Ciri khusus yang terlihat pada saat
anafase adalah kromosom terlihat seperti huruf V atau J dengan ujung yang
bersentromer mengarah ke arah kutub. Pada saat ini, jumlah kromosom menjadi dua
kali lipat lebih banyak.
5.
Telofase
Pada
fase ini, membran nukleus terbentuk kembali, kromosom mulai mengendur dan
nukleolus terlihat kembali. Sel membelah menjadi dua yang diikuti oleh
terbentuknya dinding sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama,
retikulum endoplasma, atau bahan baru yang lainnya. Pembelahan ini juga membagi
sitoplasma menjadi dua. Pada akhir dari fase ini, terbentuk dua sel anakan yang
identik dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya.
Gambar
2.1 Pembelahan Sel secara Mitosis
Sumber
Gambar: (Anonim, 2005)
2.1 C. Pembelahan
Mitosis Bawang Bombay Kuning
Klasifikasi bawang bombay:
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub Classis :
Liliidae
Ordo :
Liliales
Familia :
Liliaceae
Genus :
Allium
Species : Allium cepa L.
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan
yang lainnya. Baik dari bentuk, jumlah, dan panjangnya. Allium cepa
memiliki jumlah kromosom 2n = 16. Hal ini sangat membantu dalam
mempelajari analisis mitosis pada tanaman, karena jumlahnya yang tidak terlalu
banyak, memiliki ukuran kromosom yang besar dan cukup mudah untuk dibuat
preparatnya (Sastrosumarjo, 2006).
Penampakan kembali nukleus, merupakan tanda bahwa
mitosis sudah berakhir. Sitokinesis pada sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan,
pada sel tumbuhan tidak terbentuk lekuk cleavage.
Hal ini disebabkan karena adanya dinding sel yang kaku. Sitokinesis pada
dinding sel tumbuhan tinggi melibatkan vesikula-vesikula yang berasal dari
badan golgi dan mikrotubul-miktotubul yang tersusun paralel dan disebut
fragmoplas. Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berasosiasi dengan
mikrotubula fragmoplas dan ditranslokasikan sepanjang mikrotubula ke arah
equator. Vesikula-vesikula tersebut selanjutnya terakumulasi pada daerah
dimana mikrotubula fragmoplas mengalami overlap. Kemudian berfusi
satu sama lain membentuk lempeng sel (cell
plate). Lempeng sel meluas secara lateral hingga mencapai
membran plasma, dan dua sel baru terpisah secara sempurna dengan terbentuknya
dinding sel baru (Schultz-Schaeffer, 1980).
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30
menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar
dan terus-menerus. Jaringan akar bawang bombay (Allium cepa) merupakan jaringan yang mudah ditelaah untuk
pengamatan mitosis (Sugiri, 1992). Proses mitosis ini terjadi bersama dengan
pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap
induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel
iduknya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Pembelahan
Mitosis. [Online] Tersedia: http://yourist.student.umm.ac.id. (6 Mei
2012
Campbell, N. A., Reece, J. B dan Mitchel. L. G.
(2008). Biologi Edisi Kedelapan-Jilid I.
Jakarta : Erlangga
Desedtia,. dkk.
(2011). Pembelahan Sel Periode Mitosis.
Universitas Mulawarman. FPMIPA. Samarinda : Tidak diterbitkan.
Frankhauser, D.B. 2006. Sprouting Anion Roots. [Online] Tersedia: http://biology.clc.uc.edu/fankhauser/Labs/BioLab_112/Mitosis_Meiosis/Mitosis_Meiosis.html. (6 Mei 2012)
Kimball, J W.
(1983). Biologi Jilid 1 Edisi Kelima.
Erlangga: Jakarta
Nasco. 2009. DNA/Chromosome
Staning Lab. [Online] Tersedia: http://enasco.com. (6 Mei 2012)
Sastrosumarjo,
S. 2006. Panduan laboratorium. Bogor:
IPB Press.
Schulz-Schaeffer,
J. 1980. Cytogenetics : Plants, Animals,
Humans. New York: Springer-Verlag.
Sugiri, N. 1992.
Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.